Kabupaten Raja Ampat adalah kabupaten bahari yang posisinya pada jantung
segitiga karang dunia, tepatnya terletak pada ujung barat Pulau
Papua.Kekayaan flora dan fauna, kondisi alam yang masih asli, dan
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, menjadikan kawasan ini
memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Kabupaten Raja Ampat
termasuk sebagai salah satu kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati
laut tropis terkaya (CII 2004 dalam Dinas Perikanan dan Kelautan Raja
Ampat 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Conservation International
Indonesia (CII 2004) menyimpulkan bahwa laut Kabupaten Raja Ampat
termasuk salah satu kawasan terumbu karang terbaik di Indonesia.
Tercatat ada sekitar 46 kawasan wisata pesisir dan dan bahari yang
memiliki kekayaan keanekaragaman hayati laut yang dapat dikembangkan
untuk kegiatan ekowisata bahari. Salah satu pulau di Raja Ampat yang
telah dikembangkan kegiatan ekowisata bahari adalah Pulau Mansuar di
Distrik Meos Mansaar. Persepsi masyarakat di Distrik Meos Mansaar
tergolong baik dan setuju dengan pengembangan ekowisata bahari di
wilayah mereka. Pengembangan ekowisata bahari di Mansuar ini melalui
kegiatan menyelam, snorkel dan kegiatan alternatif seperti pengamatan
burung dan wisata budaya. Kegiatan ini menyebabkan terjadinya interaksi
antara wisatawan dan masyarakat lokal sehingga menimbulkan dampak
sosial maupun ekonomi bagi masyarakat. Terdapat dua dampak yang muncul
dari aktivitas ekowisata bahari ini, yaitu dampak positif dan dampak
negatif. Dampak positifnya adalah semakin terpeliharanya perilaku
masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup dan terjadinya peningkatan
lapangan kerja, pendapatan masyarakat lokal, pengeluaran, dan asset
produksi. Dampak negatifnya adalah terjadinya konflik kepemilikan lahan.
Sabtu, 07 September 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar