PENGGULINGAN
KEKUASAAN : ANTARA ORLA DAN ORBA
Oleh
: Panji Semirang
Pengertian Orde Lama
adalah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara zaman Presiden Soekarno.
Tatanan penggantinya, yang berusaha melakukan koreksi atas Orla, disebut Orde
Baru yang kemudian di koreksi lagi oleh Orde Baru yang lebih Baru (Orbaba).
Pada dua kali pergantian orde tersebut terjadi pertumpahan darah, langsung
maupun tidak langsung.
Pertumpahan
darah pergantian Orla dilakukan oleh PKI yang kemudian terjadi balas dendam
yang cukup dahsyat. Pertumpahan darah pergantian Orba dilakukan oleh
orang-orang bersenjata terhadap pendemo di Universitas Trisakti. Begitu pula
Orbaba yang menggantikan Orde Baru melalui proses yang sama.
PERSAMAANNYA
Mahasiswa pada
awalnya bergerak mengadakan aksi atas nama moral. Apa yang tidak baik diserang,
minta diperbaiki. Harga BBM dan tarif angkutan dinaikkan dalam rupiah yang
terlebih dahulu jatuh. Arah politik kemudian menjadi menonjol. Kedua presiden
agar diturunkan. Semua sistem yang diberlakukan dengan bengkok agar diperbaiki
secara mendasar. Kobaran aksi demo lebih dipicu dengan mengorbankan jiwa
pendemo. Jatuhnya korban di Universitas Trisakti memicu percepatan aksi
reformasi selanjutnya. Kedua demo antara lain disebabkan oleh parpol yang
pongah dan presiden yang sangat berkuasa.
PERBEDAANNYA
Pada awal Orba, makin
lama hubungan pendemo dan ABRI makin erat. Selain itu, terus terang media massa
kali ini juga membantu pendemo. Pada tahun 1966 tidak ada korban jiwa lebih
banyak. Pada tahu 1998, penculikan, penembakan, dan kerusuhan, konon terkoordinasi.
Peristiwa tragis sejarah yang berulang sebenarnya dapat “dicegah”. Semacam
hukum karma dapat tiba. Namun, manakala manusia pelaku sejarahnya berhati-hati
dan sadar akan sejarah, dia akan terhindar untuk mengulang. Adalah menyedihkan
seseorang yang pernah “menggulingkan” kekuasaan mengalami digulingkan
kekuasaannya oleh pihak lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar