KEHIDUPAN
SUKU DAYAK KENYAH DAN MODANG DEWASA INI
Inventarisasi
Sebuah Proses Pemiskinan
Oleh
: Franky Raden
Daerah pemukiman suku Dayak Kenyah
dan Modang berada di wilayah Kecamatan Ancalong, Kabupaten Kutai, Tenggarong. Daerah
ini adalah daerah terisolir yang dulunya hidup dalam keutuhan bentuk kebudayaan
dan sistem yang asli. Namun, setelah masuk misionaris Belanda yang membawa
agama Kristiani ke daerah ini tahun ’30-an mulai timbul bermacam-macam persoalan
baru dalam tubuh masyarakat mereka. Akumulasi dari konflik ini membawa efek ke
jurang perpecahan yang tragis antar anak-anak suku bahkan antar keluarga
sendiri yang masih satu darah.
keturunan. Ini adalah
awal dari proses pemiskinan yang menggerogoti setiap sisi kehidupan mereka.
Didaerah
yang sekarang ini mayoritas perkampungan sepanjang Sungai Kelinjau adalah suku
Dayak Kenyah dan Modang ini, menyelip beberapa suku lain. Dengan jumlah yang
sedikit, pendatang-pendatang ini ternyata bisa menguasai arus perekonomian suku
Dayak.
Dilihat sepintas lalu kehidupan
mereka sehari-hari kelihatan berkecukupan, namun dibalik itu kenyataannya tidak
demikian. Kondisi perekonomian akhirnya merupakan salah satu faktor yang paling
kuat dalam mengakibatkan kegoncangan dan memojokkan kehidupan orang-orang
Dayak. Dalam kondisi yang demikian, kebudayaan dan kesenian mereka pun tidak
lolos dari distrosi yang luar biasa. Terciptanya kondisi-kondisi demikian dalam
segala isi kehidupan suku Dayak tidak dapat dilepaskan dari penanganan dan
tanggung jawab pemerintah. Namun, hampir semua usaha penguluran tangan
pemerintah nyaris hanya menjebak mereka ke dalam masalah-masalah kehidupan yang
lebih rumit dan sukar untuk mereka atasi.
Faktor terjahat yang menimpali
kegoncangan dalam kehidupan masyarakat Dayak adalah munculnya penguasa-penguasa
hutan yang mendadak mengunci hutan untuk
daerah perladangan, tempat sumber kehidupan mereka. Ini membuat mereka saat ini
pontang-panting berusaha mencari alternatif hidup lain.
Tanggalnya
sebuah roda kehidupan yang menggerakan seluruh sistem nilai mereka, merupakan
titik awal dari munculnya khoas yang memproses masyarakat mereka makin
tenggelam, makin miskin, bukan hanya dari material tetapi juga spiritual. Dari
sini jelas bahwa proses pemiskinan yang mereka alami adalah proses pemiskinan
nilai secara keseluruhan di tiap sisi kehidupan, bukan hanya masalah kemiskinan
yang umumnya didentifisir dari satu sektor kehidupan belaka yaitu ekonomi. Namun,
secara ekstrim dapat dikatakan bahwa yang terjadi pada suku Dayak saat ini
tidak lain dari sebuah proses pemusnahan eksistensi sekelompok manusia dalam
dimensi masalah kultural.
Sekarang menjadi
jelas bahwa masalah kemiskinan di negeri kita bukan hanya masalah
bagaimana manusia Indonesia dapat hidup
layak dari kriteria
tingkat kehidupan ekonomi mereka belaka. Yang lebih mendasar adalah
bagaimana menghormati dan memberi hak hidup mereka di atas nilai kultur tradisi
sendiri.
Peletakan
masalah untuk apa yang terjadi pada masyarakat seperti suku Dayak ini adalah
bagaimana sekelompok manusia dapat hidup mandiri di dalam ruang gerak kultur
tradisi mereka sendiri. Hikmah dan kesadaran akan dimensi nilai ini harus
diambil untuk membangun strategi politik bangsa kita di muka dunia, di mana
wajah poli-kultur Indonesia dapat mencuatkan ketegaran suatu sosok nilai.
Masalah yang dihadapi suku Dayak ini sebenarnya adalah miniatur masalah yang
terjadi di Indonesia, di mana masuknya sistem nilai kebudayaan barat ini yang
tiba-tiba memaksa kesadaran kita untuk melihat fenomena kehidupan bangsa
Indonesia dalam konteks masalah kemiskinan yang diidentifisir melalui kriteria
tingkat kehidupan ekonomi yang berlaku di sana.
Terciptanya
semua masalah itu, baik yang terjadi secara mikro di desa-desa maupun yang
terjadi secara makro di negara ini membuktikan bahwa masyarakat kita, baik yang
tinggal di desa ataupun di kota, baik orang-orang yang biasa maupun kaum
intelektual sebenarnya masih berada dalam kondisi yang arkhanis, tidak ada yang
superior antara satu dengan yang lainnya. Sekarang masalahnya adalah bagaimana
membawa dan memanfaatkan semua posisi yang aktif dan memiliki otoritas untuk
kepentingan Negara dan 140 juta manusia, Indonesia.
thanks, membantu gue ngerjain UAS (:
BalasHapus